Situasi Blokir YouTube, Facebook, dan Instagram di China: Siapa yang Bertanggung Jawab dan Bagaimana Pengguna Internet Mengatasinya?

Nicko Yusu

Pendahuluan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa China dikenal dengan pembatasan akses internet yang ketat bagi warganya. Alih-alih menjadi kontribusi terhadap kemajuan teknologi di dunia, sejak beberapa tahun yang lalu China telah menutup akses pada beberapa platform media sosial besar seperti Facebook, YouTube, dan Instagram. Keputusan tersebut tentu saja sangat mempengaruhi kebebasan warga China dalam mengakses informasi dan berkomunikasi dengan teman dan keluarga mereka.

Poin Utama

Berikut adalah beberapa poin utama dari artikel ini:

  • Mengapa blokir terjadi?
  • Siapa yang bertanggung jawab atas blokir tersebut?
  • Bagaimana pengguna internet di China mengatasi masalah blokir ini?

Mengapa Blokir Terjadi?

Blokir media sosial besar yang dilakukan di China dipicu oleh beberapa hal. Dalam hal ini, pemerintah China menganggap platform tersebut sebagai bentuk ancaman bagi keamanan nasional dan kedaulatan negara mereka. Di samping itu, adanya kekhawatiran terhadap potensi penggunaan media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab juga menjadi pertimbangan.

Blokir media sosial di China telah dimulai sejak tahun 2009, ketika kerusuhan di Tibet memicu penggunaan internet yang intenstif. Di samping itu, larangan tersebut juga mengikuti berbagai insiden teroris yang terjadi di negara tersebut, yang menurut pemerintah bisa disebarkan melalui media sosial.

Siapa yang Bertanggung Jawab atas Blokir Tersebut?

Pemerintah China melalui Kementerian Industri dan Teknologi Informasi pemerintah adalah yang bertanggung jawab atas blokir tersebut. Hal ini didasarkan pada Dekrit Perlindungan Online Nasional yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 2017.

BACA JUGA  Mengatasi "An Unknown Network Error Occurred" pada Instagram

Bagaimana Cara Pengguna Internet di China Mengatasi Masalah Blokir ini?

Meskipun platform media sosial besar seperti Facebook, YouTube, dan Instagram telah diblokir di China, pengguna internet di negara tersebut masih bisa mengaksesnya lewat Virtual Private Network (VPN). Namun, penggunaan VPN pun diawasi dan diatur ketat oleh pemerintah, yang pada beberapa kasus telah menutup beberapa layanan VPN.

Selain VPN, pengguna internet di China juga beralih menggunakan platform lokal seperti WeChat dan Weibo. Belakangan ini, pemerintah China juga telah meluncurkan inisiatif pemerintah yang disebut "China Dream" untuk mengurangi ketergantungan masyarakat China pada platform media sosial asing, dan mempromosikan pengembangan platform lokal yang lebih aman dan mudah diakses.

Kesimpulan

Blokir akses media sosial besar di China tentu saja memberikan dampak besar bagi warga negara tersebut. Namun, meskipun tetap dalam pengawasan, pengguna internet di China telah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini dan beralih ke platform media sosial lokal yang lebih mudah diakses dan lebih aman.

Baca Juga

Bagikan:

Avatar photo

Nicko Yusu

Nicko Yusu adalah penulis dan penggemar teknologi yang menulis tentang berbagai perangkat dan teknologi terbaru, dan membantu pembaca memahami pengaruh teknologi pada hidup mereka melalui pandangan dan pengalaman pribadinya.

Tinggalkan komentar