Pada hari Senin yang lalu, dunia digital terhenti ketika Facebook dan WhatsApp mengalami gangguan selama lebih dari enam jam. Ini bukan hanya sebuah kejadian biasa, tetapi sebuah peristiwa yang menyoroti ketergantungan kita pada platform digital.
Penyebab Gangguan
Menurut Santosh Janardhan, Wakil Presiden Infrastruktur Facebook, masalah ini disebabkan oleh "perubahan konfigurasi pada router tulang punggung yang mengkoordinasikan lalu lintas jaringan antara pusat data kami yang menyebabkan masalah yang mengganggu komunikasi ini". Dalam istilah yang lebih sederhana, ini berkaitan dengan BGP atau Border Gateway Protocol – sistem yang digunakan internet untuk memilih rute tercepat untuk memindahkan paket informasi.
Namun, pembaruan rute ini mengandung kesalahan kritis. Belum jelas bagaimana atau mengapa, tetapi router Facebook pada dasarnya mengirim pesan ke internet yang mengumumkan bahwa server perusahaan tidak lagi ada.
Dampak dan Pelajaran
Gangguan ini menunjukkan betapa infrastruktur teknis Facebook sangat bergantung pada sistemnya sendiri, yang pada akhirnya menjadi bencana. Setelah Facebook mengirim pembaruan rute yang fatal tersebut, para insinyurnya terkunci dari sistem yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi bahwa pembaruan tersebut sebenarnya adalah kesalahan.
Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian ini adalah pentingnya diversifikasi infrastruktur teknis. Tidak meletakkan semua ‘telur’ dalam satu ‘keranjang’ dapat menjadi langkah keamanan yang penting untuk mencegah gangguan skala besar di masa depan.
Kesimpulan
Gangguan pada Facebook dan WhatsApp memberikan kita banyak pelajaran tentang pentingnya redundansi dan diversifikasi dalam infrastruktur teknologi. Ini juga merupakan pengingat bagi kita semua tentang betapa pentingnya memiliki rencana cadangan untuk komunikasi dan operasi sehari-hari kita.