Xiaomi, salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, menawarkan fitur membuka kunci bootloader (UBL) yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses ke kontrol penuh atas perangkat mereka. Dengan UBL, pengguna dapat memodifikasi sistem operasi, menginstal ROM khusus, dan memodifikasi perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Namun, sebelum Anda melakukan UBL, penting untuk memeriksa terlebih dahulu apakah perangkat Xiaomi Anda sudah dalam keadaan UBL atau belum. Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah tentang cara cek Xiaomi sudah UBL apa belum.
Periksa Status UBL Melalui Pengaturan
- Buka Pengaturan di perangkat Xiaomi Anda.
- Gulir ke bawah dan ketuk Tentang Ponsel.
- Cari opsi Status UBL.
Jika Anda melihat status "UBL Terkunci", maka perangkat Anda belum dalam keadaan UBL. Jika Anda melihat status "UBL Terbuka", maka perangkat Anda sudah dalam keadaan UBL.
Periksa Status UBL Melalui Perintah Fastboot
- Matikan perangkat Xiaomi Anda.
- Tekan dan tahan tombol Daya dan Volume Turun secara bersamaan hingga perangkat masuk ke mode Fastboot.
- Hubungkan perangkat Anda ke komputer menggunakan kabel USB.
- Buka jendela Command Prompt di komputer Anda.
- Ketik perintah berikut dan tekan Enter:
fastboot oem device-info
- Periksa outputnya. Jika Anda melihat baris "Device unlocked: true", maka perangkat Anda sudah dalam keadaan UBL. Jika Anda melihat "Device unlocked: false", maka perangkat Anda belum dalam keadaan UBL.
Periksa Status UBL Melalui Aplikasi Pihak Ketiga
Jika Anda kesulitan memeriksa status UBL menggunakan metode di atas, Anda dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti:
- Xiaomi ADB/Fastboot Tools: https://forum.xda-developers.com/t/tool-xiaomi-adb-fastboot-tools.3822097/
- Mi Unlock Status Checker: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sandman.miunlockstatus
Aplikasi ini akan memberikan informasi yang jelas tentang status UBL perangkat Xiaomi Anda.
Risiko Melakukan UBL
Meskipun UBL menawarkan banyak manfaat, penting untuk menyadari risiko yang terkait dengannya, antara lain:
- Membatalkan Garansi: Melakukan UBL dapat membatalkan garansi perangkat Anda.
- Mengganggu Stabilitas: Modifikasi perangkat lunak yang berlebihan setelah UBL dapat mengganggu stabilitas dan kinerja perangkat Anda.
- Masalah Keamanan: Membuka bootloader dapat membuat perangkat Anda lebih rentan terhadap serangan malware dan virus.
- Kesulitan Memperbaik: Jika terjadi masalah dengan perangkat Anda setelah UBL, mungkin akan lebih sulit untuk mendapatkan perbaikan dari produsen.
Oleh karena itu, pertimbangkan risiko-risiko ini sebelum memutuskan untuk melakukan UBL pada perangkat Xiaomi Anda.