Saat kita berbicara tentang bahan bakar di Indonesia, nama Vivo mungkin belum sepopuler Pertamina atau Shell. Namun, Vivo, yang dioperasikan oleh PT Vivo Energy Indonesia, telah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan energi yang terjangkau dan berkualitas untuk masyarakat Indonesia.
Sejarah dan Kepemilikan Vivo
PT Vivo Energy Indonesia, yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Vitol Asia Pte Ltd berbasis di Singapura, adalah bagian dari Vitol Group yang berpusat di Swiss. Vitol Group adalah perusahaan perdagangan energi dan komoditas yang didirikan pada tahun 1966 di Rotterdam, Belanda. Di Indonesia sendiri, Vivo memulai operasinya sejak tahun 2017 dengan membuka SPBU pertamanya di Cilangkap, Jakarta Timur.
Produk dan Layanan
Vivo menawarkan berbagai jenis bahan bakar dengan nama dagang Revvo. Ada tiga jenis BBM yang ditawarkan: Revvo 88, Revvo 90, dan Revvo 92, yang masing-masing memiliki kadar Research Octane Number (RON) yang berbeda. Harga yang ditawarkan oleh Vivo sangat kompetitif, bahkan untuk jenis Revvo 88, harganya setara dengan jenis bensin Premium milik Pertamina.
Komitmen Terhadap Masyarakat
Salah satu keunggulan Vivo adalah komitmennya untuk menyediakan BBM berkualitas dengan harga yang terjangkau. Ini terlihat dari strategi penjualan mereka yang menjual BBM beroktan 88 dengan harga yang sangat bersaing. Selain itu, Vivo juga berencana untuk membangun kilang lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi BBM.
Kesimpulan
Vivo mungkin baru dalam persaingan SPBU di Indonesia, tetapi dengan strategi dan komitmen yang kuat terhadap kualitas serta harga yang terjangkau, mereka siap menjadi pemain utama dalam industri energi di Indonesia.