Perusahaan ponsel vivo telah menjadi salah satu merek ternama di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Ponsel mereka dikenal dengan fitur kamera yang mumpuni, desain yang stylish, dan harga yang kompetitif. Namun, banyak orang yang bertanya-tanya siapa sebenarnya pemilik dari perusahaan ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap asal-usul vivo, menelusuri sejarah perusahaannya, dan mengidentifikasi para pemegang saham utama di balik kesuksesannya.
Sejarah Awal vivo
vivo didirikan pada tahun 2009 di Dongguan, Tiongkok, dengan nama BBK Electronics. Perusahaan ini awalnya berfokus pada produksi dan distribusi pemutar MP3 dan aksesori ponsel. Namun, pada tahun 2011, vivo berganti nama menjadi vivo dan mulai memproduksi ponsel pintar.
Kepemilikan oleh BBK Electronics
vivo adalah salah satu dari beberapa merek ponsel pintar yang dimiliki oleh BBK Electronics, sebuah konglomerat teknologi multinasional yang berbasis di Dongguan. BBK Electronics juga memiliki merek ponsel lain seperti OPPO, OnePlus, dan Realme.
Shen Wei
Pendiri dan CEO BBK Electronics adalah Shen Wei, seorang pengusaha Tiongkok yang lahir pada tahun 1969. Shen Wei memulai bisnisnya dengan mendirikan sebuah perusahaan produksi suku cadang elektronik pada tahun 1995.
Keluarga Shen
Keluarga Shen memegang mayoritas saham di BBK Electronics. Shen Wei adalah pemegang saham terbesar, diikuti oleh saudara-saudaranya: Shen Lixin, Shen Weidong, dan Shen Yiren. Keluarga Shen diperkirakan memiliki kekayaan bersih gabungan lebih dari $10 miliar.
Struktur Kepemilikan yang Kompleks
Struktur kepemilikan vivo agak kompleks. Meskipun BBK Electronics adalah pemegang saham mayoritas, vivo juga memiliki pemegang saham minoritas, seperti:
- China Mobile: Operator seluler terbesar di Tiongkok dengan pangsa pasar lebih dari 50%.
- Sequoia Capital: Perusahaan modal ventura terkemuka yang berinvestasi di lebih dari 2.000 perusahaan, termasuk Google, Apple, dan LinkedIn.
- Temasek: Dana kekayaan negara Singapura dengan aset lebih dari $300 miliar.
Kompleksitas struktur kepemilikan ini memungkinkan vivo untuk mengakses sumber daya dan dukungan dari berbagai perusahaan dan organisasi.
Strategi Bisnis yang Sukses
vivo telah mengembangkan strategi bisnis yang sukses yang berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesannya yang cepat. Strategi ini meliputi:
- Fokus pada Kamera: vivo dikenal dengan ponselnya yang memiliki kamera berkualitas tinggi, yang menjadikannya pilihan populer bagi konsumen yang mencari ponsel dengan kemampuan fotografi yang mumpuni.
- Desain Stylish: Ponsel vivo dirancang dengan estetika yang menarik dan menawan, yang menarik bagi konsumen yang menginginkan perangkat yang modis dan bergaya.
- Harga Kompetitif: vivo menawarkan ponselnya dengan harga yang kompetitif, yang membuatnya dapat diakses oleh konsumen dengan berbagai anggaran.
- Pemasaran yang Agresif: vivo melakukan kampanye pemasaran yang agresif melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, iklan televisi, dan sponsor selebriti.
- Kemitraan Strategis: vivo menjalin kemitraan dengan perusahaan lain untuk memperluas penawaran dan jangkauannya, seperti kemitraannya dengan Qualcomm untuk teknologi prosesor dan dengan ZEISS untuk pengembangan lensa kamera.
Kesimpulan
vivo adalah salah satu perusahaan ponsel pintar yang paling sukses di dunia, dengan jutaan pengguna di seluruh dunia. Perusahaan ini dimiliki oleh BBK Electronics, sebuah konglomerat teknologi multinasional yang juga memiliki merek ponsel lain seperti OPPO, OnePlus, dan Realme. Keluarga Shen, yang dipimpin oleh Shen Wei, adalah pemegang saham mayoritas di BBK Electronics dan karenanya merupakan pemilik utama vivo. Struktur kepemilikan yang kompleks dan strategi bisnis yang sukses telah berkontribusi pada pertumbuhan pesat dan kesuksesan vivo.