Jakarta, IDN – Bagi Anda yang pernah atau saat ini menjadi pengguna kartu XL, mungkin pernah bertanya-tanya mengapa kartu yang Anda beli memiliki nama Axis. Padahal, XL dan Axis adalah dua operator seluler berbeda yang beroperasi di Indonesia.
Ternyata, ada alasan historis di balik fenomena ini. Mari kita telusuri perjalanan panjang yang mengarah pada situasi unik ini:
Awal Mula Merger:
Pada tahun 2013, PT XL Axiata Tbk (XL) melakukan merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis). Merger ini didorong oleh keinginan kedua operator untuk memperkuat posisi mereka di pasar telekomunikasi Indonesia yang semakin kompetitif.
Setelah merger, XL menjadi perusahaan induk dari Axis, yang berarti Axis tetap beroperasi sebagai anak perusahaan XL. Namun, meskipun berada di bawah kendali XL, Axis tetap mempertahankan identitas merek dan layanannya yang berbeda.
Alasan Pemilihan Nama Axis:
Setelah merger, muncul pertanyaan tentang nama apa yang akan digunakan untuk kartu seluler yang diterbitkan oleh XL-Axis. Ada dua pilihan utama: menggunakan nama XL atau Axis.
Setelah mempertimbangkan dengan cermat, pihak manajemen memutuskan untuk menggunakan nama Axis untuk kartu seluler pasca merger. Alasannya adalah karena Axis memiliki citra merek yang lebih kuat dan populer di kalangan pelanggan muda dan milenial. Merek XL dipandang lebih cocok untuk segmen pelanggan yang lebih tua dan korporat.
Perbedaan Layanan dan Pasar:
Meski memiliki nama yang sama, kartu XL dan Axis tetap menawarkan layanan dan menyasar segmen pasar yang berbeda. Kartu XL dirancang untuk memberikan layanan premium dan stabil bagi pelanggan yang mengutamakan kualitas dan keandalan.
Di sisi lain, kartu Axis berfokus pada pelanggan yang mencari harga terjangkau dan paket data yang melimpah. Axis juga dikenal dengan layanan digital dan inovatifnya, seperti layanan streaming musik dan video.
Kesimpulan:
Jadi, mengapa kartu XL yang Anda beli namanya Axis? Ini karena setelah merger antara XL dan Axis pada tahun 2013, pihak manajemen memutuskan untuk menggunakan nama Axis untuk kartu seluler pasca merger karena citra mereknya yang lebih kuat dan popularitasnya di kalangan anak muda. Meskipun memiliki nama yang sama, kartu XL dan Axis menawarkan layanan dan menyasar segmen pasar yang berbeda.