Menelusuri Rahasia Tri Sandya: Mengapa Terdapat Enam Bait yang Penuh Makna

Made Santika

Pendahuluan

Sebagai umat Hindu, Tri Sandya merupakan ibadah harian yang senantiasa dilantunkan dengan penuh keyakinan. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Tri Sandya terdiri dari enam bait? Di balik setiap baitnya, tersimpan makna dan nilai filosofis yang mendalam. Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik keberadaan enam bait dalam Tri Sandya, menyibak rahasia di balik ritual suci ini.

Makna Enam Bait Tri Sandya

Tri Sandya terdiri dari enam bait, yang masing-masing mencerminkan aspek berbeda dari ajaran Hindu. Berikut adalah uraian makna setiap bait:

Bait 1: Om Bhu Bhuvah Svaha
Bait pertama merupakan seruan kepada Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Kata "Bhu" melambangkan bumi, "Bhuvah" melambangkan atmosfer, dan "Svaha" melambangkan surga. Bait ini mengungkapkan pengakuan akan keesaan Tuhan yang memanifestasikan diri dalam tiga bentuk.

Bait 2: Tat Savitur Varenyam
Bait kedua memuji Dewa Surya sebagai sumber cahaya dan kehidupan. Kata "Tat" berarti "itu", "Savitur" berarti "matahari", dan "Varenyam" berarti "pantas disembah". Bait ini menyatakan bahwa kita harus menyembah Tuhan sebagai cahaya yang menerangi jalan kita dan menghilangkan kegelapan.

Bait 3: Bhargo Devasya Dhimahi
Bait ketiga adalah sebuah permohonan untuk pencerahan. Kata "Bhargo" berarti "cahaya", "Devasya" berarti "Tuhan", dan "Dhimahi" berarti "kami merenungkan". Bait ini mengungkapkan keinginan kita untuk merenungkan cahaya ilahi dan memperoleh kebijaksanaan.

Bait 4: Dhyo Yo Na Pracodayat
Bait keempat adalah doa untuk memperoleh bimbingan ilahi. Kata "Dhyo" berarti "surgawi", "Yo" berarti "yang", dan "Pracodayat" berarti "menuntun". Bait ini memohon agar Tuhan memberikan kita pencerahan dan membimbing kita menuju kebenaran.

BACA JUGA  Apa Yang Dimaksud External Tri Lights

Bait 5: Om Purna Madah Purna Midam
Bait kelima memuji keutuhan dan kesempurnaan Tuhan. Kata "Purna" berarti "penuh" atau "sempurna", "Madah" berarti "dari", dan "Midam" berarti "ini". Bait ini menyatakan bahwa baik Tuhan maupun ciptaan-Nya adalah sempurna dan dipenuhi dengan keilahian.

Bait 6: Purnat Purnam Adah Purnat
Bait keenam menguraikan sifat Tuhan yang tidak berkurang. Kata "Purnat" berarti "penuh", "Adah" berarti "adalah", dan "Purnat" diulang untuk menekankan kesempurnaan Tuhan yang tidak terbatas. Bait ini mengajarkan bahwa Tuhan tidak berkurang meskipun memanifestasikan diri-Nya dalam bentuk yang tak terhitung banyaknya.

Kesimpulan

Enam bait dalam Tri Sandya melambangkan perjalanan spiritual umat Hindu. Bait pertama mengakui keesaan Tuhan, bait kedua memuji sumber cahaya dan kehidupan, bait ketiga memohon pencerahan, bait keempat berdoa untuk bimbingan ilahi, bait kelima memuji keutuhan Tuhan, dan bait keenam menekankan sifat-Nya yang tidak berkurang. Dengan melantunkan Tri Sandya dengan pemahaman akan maknanya, umat Hindu dapat memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan dan memperoleh bimbingan dan pencerahan dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar