BTS (Base Transceiver Station) Telkomsel di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, menghadapi tantangan dalam memastikan operasionalnya berjalan lancar. Di wilayah ini, listrik belum sepenuhnya stabil dan sering mengalami pemadaman. Oleh karena itu, Telkomsel menggunakan beberapa solusi alternatif untuk mengoperasikan BTS-nya.
-
Panel Surya: Beberapa BTS yang lokasinya tidak terjangkau oleh listrik utama ditopang oleh panel surya yang dilengkapi dengan baterai. Panel surya ini mengubah energi matahari menjadi listrik dan menyimpannya dalam baterai. Pada malam hari, BTS menggunakan daya yang disimpan dalam baterai ini. Meskipun investasi awal untuk panel surya cukup tinggi, ini menjadi solusi yang efisien dan ramah lingkungan.
-
Genset Berbahan Bakar Minyak Solar: Di daerah yang sama, Telkomsel juga menggunakan genset berbahan bakar minyak solar sebagai cadangan. Genset ini akan berfungsi jika terjadi pemadaman listrik atau jika panel surya tidak dapat menghasilkan daya yang cukup. Meskipun biaya operasionalnya lebih tinggi, genset menjadi pilihan ketika listrik tidak tersedia.
-
Jaringan Tulang Punggung Berbasis Satelit: Kabupaten Maluku Tenggara Barat belum memiliki akses jaringan tulang punggung telekomunikasi fiber optik. Oleh karena itu, Telkomsel mengandalkan jaringan berbasis satelit untuk menghubungkan BTS di wilayah ini.
Meskipun biaya operasional BTS di Saumlaki termasuk tinggi, Telkomsel tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan terluas hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan menggabungkan panel surya, genset, dan jaringan satelit, Telkomsel memastikan BTS-nya tetap beroperasi dengan baik .